Selasa, 25 November 2014

RINDU ADALAH LEGAL

Tepat pada hari ini ku sungguh tak mengerti apa yang terjadi.
Berawal dari sedikit ketakutan, hingga berujung pada sebuah kemarahan.
Kamu tidak melakukannya, hanya aku yang terlalu merasa bagai merpati yang memakan sisa roti. Bahkan
mereka tidak tahu, apakah roti tersebut ditujukan untuk nya atau memang hanya terjatuh kemudian tanpa
sadar mereka ais?


Mimpi malam tadi seperti menyiratkan ketakutan terbesarku. Kita hidup dalam satu dunia, dalam satu
retorika, dalam satu garis kehidupan, dalam satu jalinan, namun tidak dengan keyakinan. Dalam bayang semu kamu menjauh. Membayangkannya saja aku tak sanggup, apalagi menjalani?

Seperti kelam malam, aku terlalu naif bila tidak berkata cemburu pada bunga tidur ku digelap suntuk. Baju yang seringkali kamu gunakan dengan aksen warna sama dengan Tulip pertama yang ku dapat, selalu membuat pertanyaan besar. Tetapi justru semua itu terjawab pada gelagat ketidakpastian mimpi yang kulihat.
Memang alam fatamorgana tidak bisa dipercaya sepenuhnya, namun dalam alam seperti itu saja ku masih mampu berderai air mata. Entah apa yang mereka katakan, mungkin berlebihan atau mungkin keterlaluan, tetapi itu yang ku rasa.

Sambil memandang langit - langit kamar ku berpikir dan tersentak.
Bagaimana jika ku tak pernah bertanya tentang arah pulang mu dan meminta untuk diantarkan olehmu disaat kaki yang kupunya mengalami sedikit masalah? Apakah kau akan menawarkan itu terlebih dahulu?
Bagaimana jika kita tidak berada pada kelompok yang sama dan mengharuskan kita untuk menghabiskan waktu bersama? Apakah kau akan tetap merelakan waktumu untuk dihabiskan dengan ku?
Bagaimana jika ku tak membiarkan mu masuk pada dunia ku dan menolak kehadiran mu? Apakah kau akan tetap menjadi sebagian dari kisah hidupku?
Bagaimana jika ku tak mempunyai rasa yang sama terhadapmu dikala itu?
Apakah kau akan bersikeras mendekati dan mengejarku?
Dan.. Bagaimana jika saat itu aku menolak perasaan yang kau lontarkan kepadaku?
Apakah kita masih bisa tetap seperti dulu dan kamu bisa tersenyum bebas tanpa terbebani oleh hadirnya diriku di hidupmu?

Kau selalu berkata mudah dan apa yang kau jelaskan dengan amat jelas selalu membuatku mengangguk.
Mungkin ini memang yang sudah kita pilih, bahkan terlalu jauh jika digambarkan dengan banyak suasana. Namun terkadang, aku masih sangat membutuhkan sosokmu. Figur itu. Nasihat itu. Semangat itu.
Berkali ku ingin luapkan bahwa aku butuh kamu, tetapi berkali pula ku harus menunggu untuk hal itu.
Bagai sampan yang tak ingin kehilangan dayung, takut akan terombang - ambing digenangan kenestapaan.
Hal itu menyadarkan ku bahwa aku takut kehilangan mu, dan saat ini.. dimana aku menulis uraian hati ku, aku sangat merindumu..

22:25

25 Nopember 2014

Di Kesunyian Malam

E.R.L

Selasa, 09 September 2014

KETIKA HARI JADI KU MENJADI HARI YANG TAK PERNAH MEMBUAT AKU JADI

Pada hari ini sembilan september 2014 usiaku genap menjadi 20 tahun.

Entah.. perasaan seperti apa yang harus aku tunjukkan. Ketika pada satu sisi aku amat sangat senang karenaa waaahhh aku sudah berada pada angka dua!!! Dan di sisi lain aku amat menjadi sedih, karena terlalu banyak mimpi yang menghiasi tidur nyenyak ku, namun sampai saat ini pun belum ku temui titik terang mengenai mimpi tersebut.

Aku yang terlalu menggembar - gemborkan mimpi yang ku punya. Tetapi tak sedikitpun aku berusaha mewujudkannya. Aku hanya berani bermimpi, namun tak berani mengambil langkah kecil untuk memulai.

Pada hari ini aku sungguh menyesal telah membuang waktu yang kupunya hanya untuk kesenangan semata, tamlnpa merencanakan bagaimana mimpi ku dapat terealisasikan. Aku menyesal. Dan hari ini adalah hari ulang tahun ku yang benar - benar ku anggap menghabiskan waktu. Karna aku tak ingin rasa ini kembali terulang KETIKA AKU MENGINJAK UMUR 21 NANTI. TAK AKAN!! :)

Kamis, 28 Agustus 2014

Pervynine

Hi.. namaku Katira Lawster..
Aku hidup dengan 3 saudari ku dan satu ayah bernama Barn Lawster. Ketika kecil, aku bermimpi untuk menjadi sang legendaris, ketika ku terbaring dalam perapian dan semua insan berpakaian hitam mengelilingi ku yang sengaja hadir dalam upacara kematian ku, mengenang seluruh jasaku, kemudian aku menjadi sorotan seluruh penjuru dunia yang berlinang kesedihan karena kehilanganku.

 Kala itu mentari keemasan yang bersinar sangat terik, aku berlari mengejar ketertinggalan kereta. "auuu!! maaf ini salahku, aku hampir tertinggal kereta." Katira menabrak seorang perempuan yang berdiri dengan dagu yang di tanggakkan. "kamu tau ini jam berapa? dan seandainya kamu terlambat, akulah yang menjadi santapan kejam ibu Tracy. Paham!!!" Teriak perempuan yang mengenakan seragam universitas Pervynine tingkat II. "oh.. aku sangat tahu, maafkan aku Nevesta, dan aku takkan mengulanginya lagi" ucap Katira.

Berjalan memasuki lorong kereta yang amat sesak dipenuhi murid - murid baru, Katira pun duduk diantara murid gelar Voicua dan murid gelar Nolocter. Ketika perempuan berumur 16 tahun ini harusnya berada pada kumpulan manusia bergelar Unilarious, dimana itu akan membawa dirinya pada sebuah perseteruan yang terjadi di perbatasan tempat tinggal mereka dengan keberadaan makhluk indah bernama Freydesch yang tinggal pada dataran luas bernama Qendra. "hi.. nyonya Lawster?" tanya seorang pria berbola mata merah bata kepada Kate (begitu biasa Katira dipanggil). "oh hi.. Theo Bravlingston" Kate membalas dengan senyuman.
"lihat sekarang dirimu Kate! begitu cantik dan menawan dengan rambut pirang mu yang terjuntai halus. oow..!! tapi mengapa tubuhmu terlihat begitu gemuk?" tanya Theo. "terimakasih tuan Bravelingston atas pujian anda. Tetapi tubuhku menggemuk hanya karena memakai jaket ini." Kate berkata sambil membuka mantel berbulu tebal yang menyelimuti dirinya. "Lihat!! aku tidak seburuk itu bukan?" Sambar Kate. "sungguh kau terlihat seperti ibu mu Kate" balas Theo. "sekali lagi kau menyebut kata ibu dihadapanku, mati kau!!" Kate berbisik kejam, dan berjalan menjauhi Theo sambil memalingkan wajahnya dengan berhias mata yang tajam.

Sesampainya di gedung putih dengan sembilan buah menara yang tinggi menjulang, berhiaskan lantai perak dan ornamen - ornamen khas Pervynine, murid baru pun dituntun untuk memasuki aula megah di dalam gedung yang mereka sebut Silver Floor. 
"perhatian!! selamat datang kepada seluruh murid baru. Aku, Tracy Warmth akan menunjukkan gelar yang akan kalian ambil. Lalu silahkan kalian duduk dan bergabung." Guru kedisiplinan berkata. "dan kepada kalian para senior tingkat II sampai IV, dilarang keras melakukan tindak memalukan." sambung nyonya Warmth. 
"dari sebelah kanan! Voicua, Filstuff, Gylphim, Nolocter, Unilarious, Petygreen, Aquatryg, Wonlead, dan yang terakhir adalah Qendraunt.
Pada era pemerintahan raja Grendra V, diantara dua dataran hidup rukun. Banyak dari mereka yang menikah antara kaum Human dan Freydesch hingga menghasilkan keturunan berdarah campuran.
Tetapi setelah penghianatan yang dilakukan oleh raja Qendra ke IV yang bernama Shylanter kepada bangsa Human, perdamaian tersebut dalam sekejap berubah dengan pertumpahan darah. Ketamakan Shylanter yang ingin menguasai kedua negeri, menyebabkan kematian Grendra V, dan rakyat Pervy dibuat murka olehnya. Dengan tidak tinggal diam, maka rakyat Pervy membuat sembilan gelar untuk penerus mereka ambil dan kembangkan.
yang pertama ada Voicua, gelar ini mempelajari warna dari suara yang dihasilkan, sehingga suara menjadi inti kekuatan dari gelar tersebut. Yang ke dua ada Filstuff. Para muda yang mengambil gelar ini adalah yang biasanya memiliki sifat cenderung tertutup. Mereka memiliki kekuatan dengan mengendalikan pikiran semua kaum, termasuk kaum Freydesch. Ke tiga adalah gelar Gylphim. Mereka meramalkan semua yang akan terjadi dan dituangkan dengan gambar - gambar yang mereka fantasikan di sederetan jalan - jalan di negeri Pervy. Kemudian yang ke empat adalah gelar Nolocter, mereka merancang persenjataan mekanik, dengan terknologi terkini, termasuk transportasi hologram. Yang ke lima adalah gelar Unilarious. Gelar ini berkekuatan pada seluruh aspek yang ada di alam semesta. Ke enam adalah gelar Petygreen. Para muda kaum ini dituntut untuk selalu mengembangkan berbagai jenis tanaman dan ekosistem yang natural ditengah krisis udara yang melanda Pervy. Gelar ini juga berperan penting bagi kesehatan di Pervy, karna para dokter Pervy muncul dari Gelar ini. Tujuh ada Gelar Aquatryg, para pemanggil air ini adalah yang biasanya amat periang. Para kaum Human sangat menyukai air dan hujan yang turun. Kekuatan mereka juga bersumber pada kejernihan air yang mereka temui. Delapan adalah Wonlead, biasanya adalah mereka yang suka sekali dunia kepemimpinan. Para pemerintah negeri Pervy juga berasal dari gelar ini, dan mereka dapat dengan sangat jeli membaca situasi baik di dalam maupun di luar Pervy. Yang terakhir adalah gelar Qendraunt. Gelar ini baru terbentuk pada tahun raja Grendra VI. Mereka mempelajari titik lemah pada kaum Freynesch, mereka juga mampu dengan mudah melumpuhkan kaum Freynesch walau hanya dengan ucapan.

........~~

Rabu, 27 Agustus 2014

KISS THE RAIN








I often close my eyes

And I can see u smile
U reach out for my hand 
And I'm woken from my dream
Altough your heart is mine
It's hollow inside
I never had your love, and I never will..




And every night
I lie awake
Thinking maybe U love me
Like I've always loved U
But how can U love me
Like I love U when
U can't even look me
Sraight in my eyes..

I've never felt this way
To be so in love
To have someone there
Yet feel so alone
Aren't U supposed to be
The one to wipe my tears
The one to say that U
Would never leave..

The waters calm and still
My reflection is there
I see U holding me
But then U disappear
All that is left of u
Is a memory
On that only, exists in my dreams..

I don't know what hurts U
But I can feel it too
And it just hurt so much
To know that I can't do a thing
And deep down in my heart
Somehow I just know
To no matter what
I'll always love U..

So why am I still here in the rain..

Jumat, 15 Agustus 2014

D-1 Independent Day

Terjatuh dalam keadaan seperti ini.
Degup jantung yang terus berdetak, cepat dan semakin cepat.
Dikala mulai menjadi panitia di pendidikan dan latihan, ikut menyeleksi, melatih hingga pada hari ini dimana aku menulis sudah menapaki waktu h-1 hari penting itu.
Menjadi bagian dari Paskibraka 2014 memang awalnya terlihat mudah, tetapi semakin hari permasalahan pun silih berganti.
Ya Allah..
Untuk saat ini aku hanya ingin adik - adik ku diberi keberhasilan atas apa yang telah mereka perjuangkan, diberikan kelancaran dan kesehatan untuk semua pihak yang terlibat. Hingga saat nya nanti, saat dimana mereka dapat menangis terharu karena euphoria keberhasilan, dan kami para team pelatih juga seluruh perangkat dapan berangkul bersama seraya mengucap syukur keberhasilan yang terpampang di seluruh penjuru Indonesia saat Pengibaran ataupun Gelar Senja Bendera copy Pusaka Merah Putih pada 17 Agustus 2014 esok.

Amin..

Do'a kami menyertai kalian, adik.. :)

Selasa, 12 Agustus 2014

Bagai Lentera dalam Labirin Kelam


Banyak cerita baru yang ingin ku bagi. Aku senang, ketika kini kamu telah sedikit menjadi seperti dulu. 

Aku senang, ketika kamu seolah berkata kasar saat memarahiku karena ulah yang kubuat sendiri. 

Aku senang, ketika kamu menghiburku dengan caramu, walau hanya sekedar melapor potongan rambut barumu dengan raut muka aneh yang membuatku tertawa geli.

Aku senang, ketika kamu menggenggam tangan ini kemudian mengijinkanku untuk membantumu dalam mengoper gigi mobil yang kita kendarai.

Aku senang, ketika jauh kita melangkah hanya untuk menyantap makan siang berdua.

Aku senang, ketika malam kamu masih sempat membalas pesan singkat itu, walau hanya sekedar chit chat tanpa arti, tetapi sungguh membuatku bahagia.

Aku senang, ketika kamu kembali memetik senar gitarmu dan bernyanyi dengan ejaan dan lirik yang sungguh amat sangat tidak sesuai.

Aku senang, ketika berpura - pura menatap lurus padahal aku tahu bahwa kamu disana pada saat yang sama sedang memperhatikan diriku yang duduk berdiam.

Aku senang, ketika kamu menggodaku hingga menangis, kemudian kamu tersenyum tulus dan mengulurkan tanganmu untuk membantuku  berdiri.

Aku senang, ketika kamu bertingkah seperti anak laki - laki manja. 

Walau dalam wajah tertunduk malu, tetapi dalam hatiku sangat senang bisa melihatmu tak merasa malu menunjukkan sikap kekanakanmu dihadapanku.

Sungguh benar kamu yang dapat melakukan itu semua saat ini, menyentuh hatiku hingga ke pusat, membuatku melupakan masa lalu yang dulu pernah sempat aku berpikir takkan sanggup ku untuk melupakannya.

Tetapi tidak! kamu yang merubah semua paradigma ku, kamu yang saat itu diberikan tuhan untuk membantuku berjalan dan keluar dari labirin hati terdahulu. 

Tak pernah kumengerti mengapa sampai sejauh ini rasa itu tumbuh. 

Walau ku tahu hubungan yang kita bina terlampau sangat jauh. 

Bukan jarak yang menjadi penghalang, bukan pula waktu yang membuat kita sangat terbatas dalam berjumpa. Tetapi perbedaan itu, kamu pun pasti mengetahuinya.

Tak banyak harapanku jika dalam senggang waktu teringat akan perbedaan yang kita miliki, walau aku dan kamu saling mencintai, tetapi kita tahu apa yang sudah kita pilih. Kita pun sudah sama - sama tahu bagaimana ini akan berakhir.

Biar waktu yang menjawab semuanya, karna aku yakin ini bukan hanya menjadi problematika kita berdua.
Jika memang seandainya saat itu benar - benar tiba, aku hanya ingin kamu tahu, bahwa rasa yang kumiliki bukan hanya sekedar kata - kata indah seperti tulisan - tulisan ku sebelumnya.

Bukan hanya sekedar penghias hari - hari yang belum tentu berarti. 

Bukan hanya sekedar lantunan beberapa lagu yang kucipta atas dasar inspirasi dari dirimu.

Tetapi rasa ini lebih dari sekedar barisan air mata, do'a dan perjuangan untuk menjadikan diriku lebih baik, agar dapat mengimbangi dirimu dan menebus kesalahanku yang telah menyia-nyiakan perhatian besar mu dimasa dahulu. 

Karena kamu lentera jiwa yang telah memanduku untuk keluar dari kelam nya labirin masa lalu dengan berbagai cara indah mu yang sungguh jarang kutemui sebelumnya. :)

Kamis, 31 Juli 2014

PETIKAN HATI

KETIKA MEMANG KURASA INDAH, TAKKAN KU RAGU UNTUK MEMBERI ITU.  RASA YANG INDAH MENJELMA TIAP INSAN DUNIA. HANYA KAMU YANG DAPAT MENGHIDUPI RASA ITU KEMBALI. LALU, MENGAPA KU HARUS RAGU UNTUK MENYIRAM KEMBALI RASA SERUPA YANG KUPUNYA UNTUKMU???
KARNA PANTAS MEMANG KAMU MENDAPATKANNYA, SETELAH APA YANG TELAH KAMU PERJUANGKAN UNTUK DIRI INDAH YANG BERGEMELUT SEPI INI. TERIMAKASIH :)







untukmu petikan hati dikala sunyi...
e.r.l 19:06 
31 July 2014

Kamis, 24 Juli 2014

FAJAR atau SENJA???

Aku adalah penikmat senja, namun aku juga penikmat fajar,banyak manusia yang beranggapan senja sangatlah menarik. Namun ku tak bisa pungkiri, keindahan fajar pun amat tak tertandingi.
Senja bisa menjadi lebih istimewa, karna mungkin lebih banyak manusia yang menghabiskan waktu nya demi melihat indahnya pergantian siang menjadi malam. Berbeda dengan Fajar, yang banyak ditinggalkan manusia bukan  karena ia tidak indah, melainkan manusia masih mengganggap gelombang tidur dan mimpi yang tabu sebagai keindahan yang sulit untuk dilewatkan. Padahal tanpa disadari mereka telah melewatkan keindahan nyata yang tak banyak orang lain menyadarinya, mungkin dari sana istilah senja lebih istimewa. Baik itu menurutku, menurutmu???
Akupun akan sedikit menggambarkan seperti apa senja dan fajar dalam pikiranku.

Saat fajar, kemilau perak yang menyembul dari ufuk timur dengan hiasan kuning megah menjuntai. Seperti terdapat tirai emas dari balik cakrawala. Berlatarkan pemandangan indah jika diamati dari atas gundukan hijau, atau yang mereka sebut bukit. Kesegaran angin yang berhembus, seperti mengantarkan cipratan kesejukan embun pagi. Ahh.. indahnya Fajar. Tidak hanya itu, ketika fajar yang tak hanya burung pipit berkicau merdu. Seperti menyanyikan lantunan syair pagi yang indah, bersyukur atas kenikmatan tuhan yang memanjakan panca indera. Rerumputan hijau dan kerimbunan pohon pada tiap helai daun, yang memancarkan semilir wangi klorofil daun yang menyatu dengan lembab tanah, haahhh.. wanginya sungguh sangat khas. Berlari kecil menghirup udara segar, yang tak ditemui saat senja menjelang, semakin menjadikan fajar ini istimewa. Ditemani kabut pagi yang turun dengan amat perlahan, sambil berusaha mengunyah sebongkah roti dan meneguk kopi, teh ataupun susu hangat. Sungguh indah saat fajar muncul dari celah ranting pohon pinus berselang cemara. Kemilau cahaya yang menembus helai demi helai dedaunan yang
saling bertumpuk, berlomba merasuk, untuk membahasi tanah yang lembab.



Saat Senja, gemericik air yang mencoba mengejar untaian pasir, duduk bersila sambil menatap langit ditengah keheningan mentari yang perlahan ingin bertukar posisi dengan sang rembulan untuk menyinari bumi. Saat tepat, lembayung sore menyiratkan cahaya oranye bercampur jingga. Desiran ombak yang masih tetap berusaha menggapai selurih rangkaian pasir, menambah keindahan senja, saat duduk bersila. Ayunan daun kelapa yang menggoda dengan tarian khas pesisir, mencoba bergabung dengan indahnya sang senja. Bagai cermin besar yang memancarkan bayang semu sang mentari, menarik garis lurus seperti segitiga raksasa pada samudera lepas. Perlahan merunduk meninggalkan barisan awan bersiluet kemerahan, sungguh indah senja saat sebagai tanda peralihan tugas dua pusat cahaya. 

FAJAR 
atau
SENJA???

Hati yang katanya "PECUNDANG"

Mringkup dalam satu lorong sesak berisikan malaikat - malaikat surgawi yang selalu di puji, memang terkadang menjadi hal yang sulit. Bukan sulit karena selalu ikut bersinar mengikuti aura mereka yang terpancar. Tetapi semua menjadi sulit ketika bongkahan mutiara hitam kecil ingin memercikkan sedikit cahaya mungil, diantara benderang sinar kemilau yang terpancar dari seluruh permata. Dianggap lemah? diremehkan? dikucilkan? sudah pasti semua cacian itu didapat sang mutiara hitam ketika ingin menjadi putih.
Bak permata yang selalu menjadi idola, para manusia "berprestasi" entah dari yang mereka sendiri buat, yang mereka buat - buat, atau yang orang lain sengaja buat?. Kebanyakan dari mereka datang dari figur rupawan, dengan dagu yang sedikit di angkat dan dada yang dibusungkan. Kemudian dengan bangganya mencemooh dan meremehkan kaum mutiara hitam. Dimana kaum mutiara hitam diibaratkan manusia biasa yang "tidak terkenal" tetapi belum tentu hanya selalu memiliki kekurangan dan disangkut - pautkan dengan kekalahan.

hai!!! kami bukan orang yang pantas ditindas. kemampuan kami sama sekali tak ada yang kalian tahu. Bahkan terkadang kami lebih mulia dari kalian, ketika kami mengerjakan sesuatu dengan sangat sempurna, namun kami tutupi karena kami tak ingin kalian cela "mencontek". Kami benci selalu di cemooh. Kami benci selalu diremehkan. Kami benci selalu direndahkan.
Tak ada satupun yang kalian mengerti saat berada di tempat kami berdiri.

Kepada kalian, manusia berprestasi tanpa toleransi.
Kepada kalian, jiwa perkasa tapi tanpa rasa saudara.
Kepada kalian, hati angkuh yang tak tahu arti bersatu.
dan kepada kalian yang berpikir visioner namun menjadikan kelas bawah sebagai tanah berpijak.
Senandungkanlah sesuka hati lagu - lagu puji tentang bodohnya kaum kami, hingga saat itu tiba.
Saat dimana kaum hitam menjelma bagai lahirnya sosok bintang, yang memberi sinar harapan bagi sang rembulan di kala tak satupun manusia menyadari indah bulan takkan berarti tanpa kemilau sang bintang.
Di hari itu berterimakasihlah kalian, dengan keindahan sang bintang yang lahir dari kekelaman ribuan celotehan, hinaan dan cacian yang dengan sengaja para rembulan buat.

Sabtu, 12 Juli 2014

Bukan Hati Jadi Inspirasi

Tergerak hati tak berjiwa

Berdentum keras bagai seringai auman serigala

Ketika memang baris jemari memicu kecepatan detak jantung terlapis rusuk indah

Aku rasa itu..

Rasa yang jarang ditemui

Menyergap erat bagai ribuan kupudalam sangkar lambung

Memanjat praktis lewat celah gemilah kerangka berongga

selongsong pipa tebal terapit dua bola bergelantung pada rongga berlendir

Kupu - kupu telah keluar dari sangkar lambung

Namun tak terdapat satupun buah cair menyeruak dari hilir bibir

Skat pada barisan jemari yang kini menjadi problematika

Tertunduk teramat jauh dalam klise bayang fatamorgana

Mengreyitkan dahi seraya terpaku dalam bumi singgasana

Benarkah ini terjadi??

Benarkah titik ini menjadi awal problematika dan menjadi pelebur di masa depan nanti??

Bukan.. bukan pelebur yang menjadikan kami bersatu

Tetapi pelebur yang menjadikan kami semakin berpisah

Jauh.. jauh dalam kefanaan dunia

Seumpama air dan minyak yang selalu dipisahkan oleh garis lurus dalam bidang datar

Banyak hal yang terus melambung

Melulu terbang bersama keheningan jalur musim gugur

Seakan garis - garis horizontal yang terlontar tak lagi diperdulikan rangkaian hembus angin

Menari meliuk ke dalam gelombang nestapa kehidupan

Namun menjadi indah ketika terjatuh pada genangan air berdesir

Menggambarkan kehidupan baru sosok sang pujangga semu

Bersuara menyisit masih dalam gesekan daun musim gugur

Yang masih terpancang jelas pada tangkai hitam ringkih

Menunggu jatuh, kemudian mati dan membusuk

Hingga akhirnya kembali menyatu dengan tanah yang terdapat pada dataran luas

Yang mereka semua sebut.. BUMI..

E.R.L
dalam bisik semilir angin

Rabu, 28 Mei 2014

Kepada Sepasang Cahaya Kehidupan






Senja yang biasanya berkiblat kepada ranah keresahan dan kegalauan seseorang, kini berubah menjadi bantalan metal berlapis baja.

Memang tak menyulut api yang berkobar, namun tetap saja rasa itu membuat bulu ini bergidik.
Temaram mentari bak menyisaratkan suatu kehidupan yang tabu.
Dalam selongsong pena berisi bubuk mesiu.


Hampa tanpa ada udara berkelebat.
Ditimpa indahnya kemilau kecil, yang mereka sebut bintang.
Bergelimat dengan kicauan burung terdeteksi bubuk radiasi.
Terbang menjelma, seakan bidadari bayangan surgawi.
Terduduk dalam kenestapaan yang berpilukan kucur keringat.
Dengan amat menyesal mengurungkan hati agar menjadi suatu batu prasasti.
Tak banyak yang menyadari akan keriuhan semakin merasuk.
Riuh.. namun tak sedikitpun terusik.
Tanpa sentuhan batin yang bergelora, membuat takjub mata dunia dengan sebilah kata.
Namun sayang, ketakjuban itu hanya sekilas menghiasi bunga tidur tanpa arti.
Kembali terdiam dalam sendu, mengasihani nasib bagai sang piatu.
Ingin bangkit, tetapi tak satupun harapan dapat terakit.
Indah hingar bingar dunia, hanyalah buaian fatamorgana dengan beribu alasan dunia tanpa efek nyata.
Bermodal secarik kertas lusuh, dengan pencahayaan kusam tanpa kemilau bintang.
Merajuk tiap insan yang melihat.
Entah mengapa ini terus menjadi - jadi, seakan tak ada lagi yang mau menghampiri.
Menghidupi hidup tanpa ada secuil keriangan, kebahagiaan dan kenyamanan.
Itulah aku.. ketika memang Satu pasang cahaya kehidupan membelah diri bak bakteri tanpa rasa kasih sayang dan kepedulian di hati.


Kembali ditulis saat fajar mulai menghilang..
Di ketinggian yang cukup untuk melihat hiasan kecil berkerlip.
E.R.L 19th.

Minggu, 25 Mei 2014

Salam Dari Gedung Berkaca Lantai 5

Bukan dengan tanpa alasan kaki ini berpijak pada rangkaian kotak seperti berlapiskan permata. Kemudian duduk di singgasana yang terbuat dari pintalan benang berwarna biru dongker, dengan kaki yang menyeringai, seperti membentuk angka 4(empat).

Tak banyak kata yang dapat terlontar..
hanya barisan jemari yang dapat menggambarkan keluh kesah seorang mahasiswa. Dengan berapi, berjalan menuju antrian buku untuk dipilih dan dibuka kemudian dibaca.

Perjuangan yang amat baru menduduki fase nol, untuk menjadikan diri berada di rating tertinggi..
Kadang berkolaborasi, kadang berkompetisi.
Walau memang bertujuan untuk mempersiapkan diri agar mampu menguasai tantangan di masa depan nanti.
Namun tak jarang, rasa jenuh itu menghampiri.
yaa.. itulah kehidupan kami.
Perintis negeri yang sedang berevolusi untuk bumi pertiwi.

Ditulis sangat sebentar, tanpa pikir panjang.
Dikeheningan suasana perpustakaan gedung berkaca, lt.5
"Mahasiswi semester empat : Elsi Rivvany Liztia"

Rabu, 14 Mei 2014

BERHENTI atau BERJUANG???

Entah apa yang terbesit di pikiranku, ketika mulai ku tulis secarik goresan pena mengenai KANADA.
ya.. aku memang teramat mengidamkan untuk menginjakkan kaki ke negeri maple itu. Bahkan hampir semua teman - teman seperjuangan ku pun telah mengetahui minat ku tersebut.
Aku adalah mahasiswi Public Relations yang orang sebut "berkuliah" di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Aku saat ini duduk di semester 4 (empat). Jika ada yang bertanya, apakah ini keinginanku? akan ku jawab ya dibarengi tidak! sebuah perkataan teman lah yang telah menuntunku untuk menggeluti dunia ke-PRan.

Beberapa tahun silam, aku termangu memimpikan berada pada kursi yang mereka sebut "perkuliahan" di sebuah Universitas Negeri, dan mendapat julukan anak H.I. Namun tuhan yang ku miliki berkata lain, ia lebih mendambakan ku untuk terjun kedalam dunia PR. Awalnya mungkin memang terasa begitu asing, karena implementasi ku jauh dari kata sempurna. Aku sama sekali tak menemukan dunia ku disana, yaitu dunia Hubungan Internasional.

Oke, kembali ke KANADA.
Hari ini dengan amat tiba - tiba aku menemukan ide untuk tugas Kerangka Proposal ku yang diberikan salah satu dosen pada mata perkuliahan  Metode Penelitian Kuantitatif kemarin. Karena terhambat oleh virus - virus yang menggerogoti tubuhku sehingga menjadikannya lemas, aku terpaksa melakukan semua tugas itu dirumah. Pukul 3 sore ini, tugas tersebut harus dikumpulkan. Karena sekali lagi diriku terhambat oleh lunglainya tubuh, terpaksa aku meminta pertolongan teman untuk mengumpulkannya lewat print-an email yang sudah ku kirim ke emailnya syelarokhimatul79@gmail.com (Terimakasih ya pemilik email ini, karena sudah membantuku :) ).

Karena tugas tersebut yang begitu mendadak, dan tanpa referensi ide untuk tema apalagi judul yang akan ku tulis, aku coba untuk membuka internet (ini hal lumrah ketika otak menemui kebuntuan). Kucoba terus cari dan cari, namun ide itu tak kunjung datang. Ahh.. sepertinya aku didera kegalauan. Kuputar otak terus menerus.. dan ahaa!!! aku mendapatkan ide tersebut.

"Pengaruh Program PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) ke Kanada oleh Kemenpora terhadap Reputasi Hubungan Bilateral Indonesia - Kanada"

Tak tahu apakah judul tersebut akan diterima, namun ku yakin, sangat banyak batu berjatuhan untuk menghadang langkah ini. Contohnya saja kutemui ketika ku sedikit rehat dari posisi ku yang berawal di depan Laptop, untuk menuruni tangga sekedar membuat secangkir minuman.

aku : ehh.. ada oma.. udah lama datengnya? (sambil menyalaminya)

Oma : Udah. lagi ngapain sih di kamar? sampai - sampai Oma dateng gak kedengeran.

Aku : Itu oma, uni lagi bikin tugas Rangka Proposal Penelitian Kuantitatif

Oma : loh.. kamu kan baru semester 4, kok udah ke skripsi aja?

Aku : memang mengarah kesana, tapi gak sedetail  bikin skripsi kok omah

Oma : ohh.. memang ambil judul apa?

Aku : Pengaruh Program PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) ke Kanada oleh Kemenpora terhadap Reputasi Hubungan Bilateral Indonesia - Kanada hehe (sambil cengengesan)

Oma : Itu berat banget loh ni, mending kamu ganti aja. takutnya kamu gak kuat.

see?? baru saja ku mulai sudah ada satu rintangan.
memang tujuannya baik, dan maksudnya agar aku tidak terlalu stress saat ku benar - benar mengambil langkah tersebut, dan aku menghargai itu.

Namun aku tak akan berhenti sampai disitu, ini tujuan ku. Kecintaan ku pada Kanada dan dunia Hubungan Internasional sudah melampaui batas. Sungguh ku ingin terus berjuang, biarkan hanya takdir tuhan yang menjadi pernghalang. Karna ku ingat satu kata kunci yan benar - benar menginspirasi, yaitu :

" WHERE THERE IS A WILL

                             THERE IS A WAY"

Senin, 28 April 2014

WARNA ITU YA KALIAN..

Realita kehidupan yang sungguh membuat goresan grafik terindah.
Bagaimana tidak? ketika kehampaan bertemu dengan kebahagiaan yang menjadikan satu titik pacu dalam rangkaian hidup. Menderu bagai magma bergejolak yang bertegur-sapa kepada milyaran ton air laut.
Sunyi mendungus sepi seperti kereta tak berpenghuni, hanya ayunan kendali besi yang berbunyi bagai penuh misteri.
Banyak perbedaan dan beberapa kesamaan yang membuat kami menjadi nyaman. Kawan yang semula hanya bermula biasan perkataan "hai", kini menjadi tak berarti. Bukan tak berarti karna kami acuh tah acuh. Tetapi karena kami memang telah menelusup jauh dengan kesetaraan tema fantasi yang tanpa sadari kamu buat sendiri.
Hampir setiap orang yang tak mengenal kalian selalu memandang sinis akan tingkah absurd yang tercipta oleh gerakan mulut yang mengudara. Namun ya.. mereka memang belum tau kalian. Mereka belum mengenal kalian.
Ku akan perlihatkan keanehan dan kepiawaian mereka satu persatu, yang mungkin kalian akan mengenal mereka jika kuutarakan. Bagi kalian yang belum mengenal kalian bisa mendeskripsikannya sesuka hati dengan imajinasi kalian.
Akan kumulai.
*Berambut ikal, yang sering kalian sebut "mamih". Wanita ini terkadang terlihat sangat cablak, walau tak jarang ia memperlihatkan sisi keibuannya dengan dibarengi kebijaksanaan yang agung menjadikan semua orang ringkih (di matanya) ingin ia dampingi dan obati.
*Kode yang selalu ia lontarkan dan tingkah laku lugu tanpa rasa malu serta jawaban - jawaban yang menggunakan logika tinggi yang selalu ia jabarkan bahkan mungkin Albert Einstein pun tak pernah berpikir kearah sana. Perempuan ini khas dengan gaya kibasan rambut, dan tutur sapa yang lembut.
*Urusan marah-marah dan bikin orang sadar, dia jagonya. Banyak kesan mendalam pada orang ini, dan hanya dia yang mampu melakukan timbal balik ketika yang lain hanya menuntut untuk ku kepang pada tiap untai rambutnya. terimakasih :)
*Gadis manis yang dengan lugu nya berkata "itu kan kotor" , apalagi ditambah antusiasme toilet favoritnya yang berlokasi di toilet Pojok Gd.A lantai 1. Eh iya, terimakasih loh kotak maple nya hehe
*Agak males ngebahas dia sebenernya. Tapi orang ini yang selalu nemenin duduk berdua di depan kalau pulang naik angkt biru. Tingkah konyol dan kemasan yang benar-benar sempurna, membuat hari ini serasa selalu berwarna, bahkan saat hati ini mengalami kabut tebal. Terimakasih juga Bolpoin Maple nya
*Si tomboy berkulit gelap ini sih sukanya ngajakin nge-ceker atau nge-sego. Banyak hal yang bisa ku ambil darinya. Apalagi tatanan rambutnya yang menarik, hehe
*Cantik sih, tetapi banyak orang yang tertipu. Jika sudah kenal tingkahnya, ia bisa menjelma menjadi bundadara yang baik hati, bisa juga menjadi wanita yang bersahaja, ataupun wanita yang ringkih bergemelut rintik air di pipi.

Masih banyak pula para pejuang bersama yang membuat kehidupan ku bergejolak di kampus hijau tempat kami berpijak. Mulai dari para Alayers, Si Anak Orange, Si Anak Marketing, teman-teman lain yang tak bisa ku sebut semua dan sang kekasih tentunya.
Karena turut serta mereka aku berkembang, terlepas dari organisasi maupun dosen yang mengajari. Warna yang mereka berikan bukan main indah nya, kolaborasi yang menurutku mampu menjadi hiasan kuntum memori yang patut diingat di kemudian hari.
Tak banyak yang mampu ku ungkapkan, hanya rasa syukur mendalam yang mampu ku ucap.
Terimakasih telah menghadirkan mereka. Warna-warna baru di hidup yang akan bermetamorfosa menjadi suatu rangkaian gemelut rupa cantik ketika ku tatap jendela luar.
Terimakasih telah menjadi bagian dalam susunan kerangka masa depan ku.
Terimakasih kalian telah ada untuk mengisi corak baru dalam hidup berwarna ku.
TERIMAKASIH :)

Minggu, 27 April 2014

BERPIJAK PASTI

Meringkih terjal menuju raungan
Ketika memang malam tak lagi berimbun
Tersentak hati dimana telah  tergores embun
Yang menyelongsong jauh kepada buaian

Beratus dahaga kembali terjaga
Seperti rubik tanpa kesamaan warna
Terjalin lembut bingkai kasih sang juwita
Namun terpaut gemelut pria tak berjiwa

Kulihat mentari manakala tak berpenghuni
Tersirat bait berhias terik
Aku tak lagi mampu menginjak bumi
Kala nelangsa kembali menarik

Berada pada dahan yang bergelimpang
Seraya terpaan kuat sang gelombang
Tak mampu menahan, pasang bola ini kembali berair
Seperti berduduk karang berpeluk pasir

Tiba saat gumpalan gemuruh hitam
Menyeringai estetika tanpa daya hantam
Ku terus berpijak pasti
Pada karang lunak bak belati
Hingga mungkin raga ini mati
Dan luka tak lagi terbilah besi.



Selasa, 08 April 2014

Sadarkah Kau, Aku Disini???

Semuanya kini menjadi semakin berarti. Ketika memang kurasa dilema, saat pertama kali kau ungkap kata cinta. Hati ini tak berkesudahan berfikir dan memutar otak, dikala itu.
Namun kini semuanya berbeda. Saat ku rasa benar - benar berada pada jalur yang semestinya, kau menghilang. 
Berkali ku katakan, ya.. ini salahku. Tetapi belum cukup kah kau memberi sedikit rasa ini? rasa yang membuat kepala ini berkecimpung dalam alunan bait syair merdu, seakan terkaan bilah pedang terus menoreh luka yang teramat dalam. Tak cukupkah kau membuat ku terus bertanya. siapa dirimu? apa sebenarnya rasa itu sungguh ada? atau memang hanya bualan belaka?
Banyak hal yang memang ingin ku lakukan untuk mempertahankan jalinan suci ini. Tapi apalah arti sepasang sepatu jika memang sepatu tersebut hilang satu???
Dengan sangat jujur aku berucap, aku kecewa. Jika ada yang bertanya, apakah aku ingin bahagia?? tentu ku jawab YA! aku ingin bahagia, setiap manusia memang ingin selalu merasa bahagia.
Ku tengok lembaran putih berderet angka, yang diselingin rentetan huruf bertuliskan senin - minggu yang terpasang rapih di kamarku, aku berfikir. Ini umurku! sudah bukan saatnya aku bergelimat, mengucap kata - kata kasar dan menjadi seorang yang introvert hanya karena permasalahan seperti ini.
Sebagian berpendapat bahwa jenis hubungan seperti ini adalah yang dinanti - nanti. Ketika saling mengerti satu sama lain, fleksibilitas yang tinggi, dan rasa percaya yang tiada tara.
Hay kalian.. kalian tak mengerti rasa yang ku rasa. Tanpa kabar, tanpa semangat, tanpa motivasi, tanpa perhatian dan banyak tanpa - tanpa lainnya. Apakah kalian akan sanggup??

Seandainya saja, sedikit darimu bisa berubah seperti dulu..

Hal yang ku takutkan adalah ketika hati ini lemah. Ketika kekuatan itu berkurang. Ketika sel otak ini telah lelah berpikir dan ketika peri dalam hati ini tak lagi mampu menahan lonjakan emosi.
Tak ingin secepat itu ku ambil keputusan yang belum tentu jalan terbaik bagi hubungan ini.
Semua yang ku harapkan adalah sedikit perubahan darimu. Bukan.. bukan ku ingin menggurui akan jiwamu sendiri.
Tetapi.. ini aku, yang pernah menjadi perbincangan hebat ketika kau bersama teman - teman seperceritaanmu. Aku yang pernah menjadi kepentingan tersendiri dalam hidupmu.
Aku yang setidaknya pernah menjadi prioitas utamamu saat kau harus jauh dari pulau yang kita injak bersama. Aku yang sampai saat ini menjadi kekasihmu dalam status yang mungkin kau anggap tabu.
Sadarkah kau, aku disini???

Minggu, 16 Maret 2014

IT'S ALWAYS BEEN YOU

Tepat 3 (tiga) hari lagi tanggal tersebut akan kembali terulang untuk ke - 4 kalinya.
Berada di antara kebahagiaan dan kesedihan membuat semuanya semakin sulit.
Terkadang bahagia itu menghampiri, namun tak jarang kesedihan dan kekecewan ku pun jatuh pada titik klimaks.
Dulu, ketika keindahan itu tak henti menghampiri selalu saja aku yang merusak.
Ini memang salahku dan semua keegoisanku.
Seperti memercikkan api saat merendam diri dalam kubangan minyak, api itu berbalik, menyambar relung hati yang sama sekali tak siap kehilangan semua tutur manis dan prilaku lembutmu. 
Kebiasaan terdahulu dan sedikit trauma di masa lalu yang selalu membuat masalah ini semakin berlarut.
Meski kini aku belum kehilangan sosoknya, namun aku telah kehilangan figurnya.
Manusia bodoh ini merindukan dirimu, yang dahulu menjadi tempat bertawa-ria kala hati ini gundah. Manusia lugu ini merindukan dirimu, yang dahulu senantiasa memainkan petik demi petik syair lagu bernuansa akustik, ketika telinga ku dan kamu sama - sama terhubung pada earphone di masing - masing tempat kita berduduk sila, seraya menatap laptop dan menyanyi bersama.
Dendang lagu itu selalu kembali ku dengar.
Semakin lagu itu ku dengar, semakin deras pula hujan yang terselip di sisi kanan dan kiri batang hidung ku.
Ketika hujan itu semakin lebat, ku coba ambil barang indah pemberian papah di ulang tahunku yang ke - 19. 
Ku petik rangkai demi rangkai tiap senar dengan jemari yang dahulu kaku, hingga kini menjadi sangat energic saat menari di atas leher gitar ini.
Tak henti ku mencoba memainkan yang kau ajarkan, dan satu lagu permintaanmu yang sangat ingin ku nyanyikan di hadapanmu kelak.
Namun hingga saat ini pun, tak pernah sekali saja kau meminta.
Padahal itu hal yang aku tunggu. 
Jangankan untuk berkata "aku pengen liat dong kamu main unintended nya muse." , sudah hampir sebulan ini pun sangat bisa dihitung berapa kali kah pesan 
singkat mu mengisi daftar di ponsel ku?
Nama mu yang kini tak pernah mewarnai barisan panggilan masukku, selalu ku susun rapih. Berharap suatu saat kamu akan mengerti kenapa.
 Aku lelah, namun aku tidak ingin berkata lelah. Aku jenuh, namun tak ingin aku mengeluh. Aku kecewa, namun aku tak ingin membuat mu semakin menambah skat pada jarak kita.
Kita sudah terlalu jauh, aku dan kamu semakin terpisah. 
Ketika saat itu kamu tertidur di salah satu koridor kamupus, aku memegang ponselmu dan melihat sedikit galeri, aku tak pernah melihat satu sosok pun rupa ku dalam galeri ponsel mu, tetapi aku melihatnya, wanita yang dulu pernah menghiasi harimu, aku sakit! namun ku tahan rasa itu, aku harus bangkit.
Wanita ini hanya berdiri, kemudian berlari menuju toilet, dan menghapuskan seluruh air mata yang mengotori pipi merah merona. 
Banyak hal yang ku rindukan darimu, ketika kamu bermain "river flow in you", atau kita bernyanyi bersama saat ku perkenalkan "on the night like this".
Ketika pertama kali kamu mengantarku pulang, saat kaki kiri yang ku punya mengalami engkel. Bunga tulip pertama dalam hidupku yang ku dapatkan saat bersama mu.
Bermain "ayam" yang terlihat biasa, namun aku bahagia.
Aku merindukan semuanya, aku merindukan sosok mu di kala dulu.
Aku memang masih memilikimu, namun tak sedikitpun ku rasakan rasa tulus itu mengalir dari dirimu. 
Aku telah berusaha dan mengubah sikap buruk itu, tapi apakah ku mampu membangun sebuah ratusan anak tangga menuju bahagia hanya seorang diri? 
aku akan coba untuk terus berjuang, namun ku butuh seseorang untuk berdiri di puncak sana.
Aku butuh sosok manusia yang senantiasa memberikan pula rasa dan hatinya untuk pantas ku perjuangkan.
Berdiri di puncak sana, setia mengamati dan terus memberi motivasi supaya cinta ini tak lagi iritasi. 
Untuk menjadikan dirinya sebuah dorongan agar ketika ku menginjakkan kaki di puncak sana, aku tak merasa putus asa.  Dan semua yang ku butuhkan disana adalah kamu. It's always been you. 
Lis!

Rabu, 29 Januari 2014

Pemikiran Realistis Namun Belum Mencapai Taraf

Kali ini saya akan tulis mengenai hal yang akhir – akhir ini menjadi pertanyaan yang sering sekali muncul di otak saya. Saat ini saya masih menjabat sebagai mahasiswi tingkat 3 (tiga)  di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, umur saya pun belum genap menyentuh kepala dua. Entah apa yang mampu membuat saya terus menerus mencari jawaban atas pertanyaan yang saya buat sendiri, yaitu “apa sih penyebab rusaknya hubungan dalam berumah tangga?” atau pertanyaan seperti ini “apa benar puber ke 2(dua) itu ada? Apakah itu masa paling kritis dalam berumah tangga?”. 

Untuk manusia seperti saya yang masih duduk di bangku kuliah, rasanya hal itu tidak lazim di pertanyakan. Apalagi melihat umur saya yang masih menginjak belasan. Tetapi karena kerap kali melihat teman – teman yang sering mengeluh tentang hubungan keharmonisan ayah dan bunda mereka yang sangat limit, membuat saya terus bertanya. Dimanakah penyebab keretakan hubungan mereka? Apakah dari pihak laki – laki yang katanya akan mengalami puber ke 2 pada saat menginjak masa rentan yaitu 40 – 50 tahun ? ataukah kesalahan ada pada pihak perempuan yang terlalu mengekang laki – laki, sehingga sang laki – laki tidak merasa nyaman?

Entahlah.. yang sangat jelas sekitar 70% dari teman dekat yang saya miliki, memiliki keluhan yang sama pada kedua orang tua mereka. Ada yang hanya terguncang kemudian kembali utuh dan berakhir bahagia, tetapi ada pula salah satu teman yang tidak perlu saya sebutkan namanya sampai stress, karna menjadi korban atas perpisahan ayah dan ibu si teman saya tersebut.
Ketika suatu malam saya bertanya pada ibu saya “mah.. kenapa sih hubungan rumah tangga itu bisa hancur? Padahal tidak sedikit dari mereka yang sudah memiliki anak, bahkan anak itu sudah dewasa?” kemudian ibu saya menjawab “ya macam – macam alasannya, ada yang merasa sudah tidak cocok, ada yang memang karna main belakang, karna tidak nyaman antara satu sama lain. Ada juga yang berpisah karena faktor ekonomi maupun beban fisik dan psikis yang mereka tanggung masing – masing tidak bisa saling melengkapi”

Setelah saya tangkap apa yang ibu saya bilang, bisa dikatakan yang mendominasi perpisahan ataupun keretakan hubungan adalah individu yang tidak bisa mengerti akan pasangan nya masing – masing. Bagaimana mungkin hal itu terjadi? Tak jarang dari mereka yang berpisah berlandaskan hal tersebut adalah pasangan yang telah mengenal dan menikah berpuluh – puluh tahun. Jikalau mereka yang sudah mengenal selama itu saja masih bisa berpisah, bagaimana kabar kami para kawula muda yang dalam taraf ini masih berpacaran kurang dari sewindu, atau bahkan kurang dari satu tahun?
Kemudian jika alasan mereka karena tidak cocok, lalu untuk apa mereka menikah jika tidak menemukan kecocokan? Bukankah menjalin suatu hubungan yang berlandaskan ketulusan memang dipilih oleh hati dan naluri?

Sekali lagi, entah apa yang membuat saya berpikir seperti ini. Tetapi kekalutan dan ketakutan itu senantiasa datang ketika saya memikirkan tentang masa depan. Walaupun saya bersyukur bahwa saya terlahir dari keluarga, dimana orang tua saya memiliki keharmonisan yang sangat tinggi. Tetapi tanpa termunafiki, saya terkadang masih merasakan takut akan semua yang banyak terjadi kepada orang tua dari teman – teman sepermainan saya.

Walaupun sejauh ini tidak ada yang mengganggu konsern saya dalam hubungan yang saya punya, akibat perselingkuhan ataupun pihak ke tiga lainnya. Tetapi saya sangat berharap, hal itu tidak akan pernah menyentuh kehidupan saya. Karena bagaimanapun alasannya, perpisahan sangat berperan penting dalam perusakan fisik dan psikis anak – anak yang menjadi korban.

Dan pelajaran yang saya ambil, selagi masih muda belajarlah untuk mempersiapkan diri kedepan ketika kelak kita akan di panggil ayah ataupun bunda. Bukan hanya persiapkan materi dan mental menjadi orang tua yang bijak dan baik untuk anak. Tetapi juga persiapkan diri untuk menjadi teman hidup yang saling melengkapi terhadap pasangan anda nantinya, sehingga tidak perlu lagi ada anak – anak yang menjadi korban atas perpisahan dan permasalahan yang kedua orang tua mereka buat sendiri.