Selasa, 12 Agustus 2014

Bagai Lentera dalam Labirin Kelam


Banyak cerita baru yang ingin ku bagi. Aku senang, ketika kini kamu telah sedikit menjadi seperti dulu. 

Aku senang, ketika kamu seolah berkata kasar saat memarahiku karena ulah yang kubuat sendiri. 

Aku senang, ketika kamu menghiburku dengan caramu, walau hanya sekedar melapor potongan rambut barumu dengan raut muka aneh yang membuatku tertawa geli.

Aku senang, ketika kamu menggenggam tangan ini kemudian mengijinkanku untuk membantumu dalam mengoper gigi mobil yang kita kendarai.

Aku senang, ketika jauh kita melangkah hanya untuk menyantap makan siang berdua.

Aku senang, ketika malam kamu masih sempat membalas pesan singkat itu, walau hanya sekedar chit chat tanpa arti, tetapi sungguh membuatku bahagia.

Aku senang, ketika kamu kembali memetik senar gitarmu dan bernyanyi dengan ejaan dan lirik yang sungguh amat sangat tidak sesuai.

Aku senang, ketika berpura - pura menatap lurus padahal aku tahu bahwa kamu disana pada saat yang sama sedang memperhatikan diriku yang duduk berdiam.

Aku senang, ketika kamu menggodaku hingga menangis, kemudian kamu tersenyum tulus dan mengulurkan tanganmu untuk membantuku  berdiri.

Aku senang, ketika kamu bertingkah seperti anak laki - laki manja. 

Walau dalam wajah tertunduk malu, tetapi dalam hatiku sangat senang bisa melihatmu tak merasa malu menunjukkan sikap kekanakanmu dihadapanku.

Sungguh benar kamu yang dapat melakukan itu semua saat ini, menyentuh hatiku hingga ke pusat, membuatku melupakan masa lalu yang dulu pernah sempat aku berpikir takkan sanggup ku untuk melupakannya.

Tetapi tidak! kamu yang merubah semua paradigma ku, kamu yang saat itu diberikan tuhan untuk membantuku berjalan dan keluar dari labirin hati terdahulu. 

Tak pernah kumengerti mengapa sampai sejauh ini rasa itu tumbuh. 

Walau ku tahu hubungan yang kita bina terlampau sangat jauh. 

Bukan jarak yang menjadi penghalang, bukan pula waktu yang membuat kita sangat terbatas dalam berjumpa. Tetapi perbedaan itu, kamu pun pasti mengetahuinya.

Tak banyak harapanku jika dalam senggang waktu teringat akan perbedaan yang kita miliki, walau aku dan kamu saling mencintai, tetapi kita tahu apa yang sudah kita pilih. Kita pun sudah sama - sama tahu bagaimana ini akan berakhir.

Biar waktu yang menjawab semuanya, karna aku yakin ini bukan hanya menjadi problematika kita berdua.
Jika memang seandainya saat itu benar - benar tiba, aku hanya ingin kamu tahu, bahwa rasa yang kumiliki bukan hanya sekedar kata - kata indah seperti tulisan - tulisan ku sebelumnya.

Bukan hanya sekedar penghias hari - hari yang belum tentu berarti. 

Bukan hanya sekedar lantunan beberapa lagu yang kucipta atas dasar inspirasi dari dirimu.

Tetapi rasa ini lebih dari sekedar barisan air mata, do'a dan perjuangan untuk menjadikan diriku lebih baik, agar dapat mengimbangi dirimu dan menebus kesalahanku yang telah menyia-nyiakan perhatian besar mu dimasa dahulu. 

Karena kamu lentera jiwa yang telah memanduku untuk keluar dari kelam nya labirin masa lalu dengan berbagai cara indah mu yang sungguh jarang kutemui sebelumnya. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar