Semuanya kini menjadi semakin berarti. Ketika memang kurasa dilema, saat pertama kali kau ungkap kata cinta. Hati ini tak berkesudahan berfikir dan memutar otak, dikala itu.
Namun kini semuanya berbeda. Saat ku rasa benar - benar berada pada jalur yang semestinya, kau menghilang.
Berkali ku katakan, ya.. ini salahku. Tetapi belum cukup kah kau memberi sedikit rasa ini? rasa yang membuat kepala ini berkecimpung dalam alunan bait syair merdu, seakan terkaan bilah pedang terus menoreh luka yang teramat dalam. Tak cukupkah kau membuat ku terus bertanya. siapa dirimu? apa sebenarnya rasa itu sungguh ada? atau memang hanya bualan belaka?
Banyak hal yang memang ingin ku lakukan untuk mempertahankan jalinan suci ini. Tapi apalah arti sepasang sepatu jika memang sepatu tersebut hilang satu???
Dengan sangat jujur aku berucap, aku kecewa. Jika ada yang bertanya, apakah aku ingin bahagia?? tentu ku jawab YA! aku ingin bahagia, setiap manusia memang ingin selalu merasa bahagia.
Ku tengok lembaran putih berderet angka, yang diselingin rentetan huruf bertuliskan senin - minggu yang terpasang rapih di kamarku, aku berfikir. Ini umurku! sudah bukan saatnya aku bergelimat, mengucap kata - kata kasar dan menjadi seorang yang introvert hanya karena permasalahan seperti ini.
Sebagian berpendapat bahwa jenis hubungan seperti ini adalah yang dinanti - nanti. Ketika saling mengerti satu sama lain, fleksibilitas yang tinggi, dan rasa percaya yang tiada tara.
Hay kalian.. kalian tak mengerti rasa yang ku rasa. Tanpa kabar, tanpa semangat, tanpa motivasi, tanpa perhatian dan banyak tanpa - tanpa lainnya. Apakah kalian akan sanggup??
Seandainya saja, sedikit darimu bisa berubah seperti dulu..
Hal yang ku takutkan adalah ketika hati ini lemah. Ketika kekuatan itu berkurang. Ketika sel otak ini telah lelah berpikir dan ketika peri dalam hati ini tak lagi mampu menahan lonjakan emosi.
Tak ingin secepat itu ku ambil keputusan yang belum tentu jalan terbaik bagi hubungan ini.
Semua yang ku harapkan adalah sedikit perubahan darimu. Bukan.. bukan ku ingin menggurui akan jiwamu sendiri.
Tetapi.. ini aku, yang pernah menjadi perbincangan hebat ketika kau bersama teman - teman seperceritaanmu. Aku yang pernah menjadi kepentingan tersendiri dalam hidupmu.
Aku yang setidaknya pernah menjadi prioitas utamamu saat kau harus jauh dari pulau yang kita injak bersama. Aku yang sampai saat ini menjadi kekasihmu dalam status yang mungkin kau anggap tabu.
Sadarkah kau, aku disini???
Namun kini semuanya berbeda. Saat ku rasa benar - benar berada pada jalur yang semestinya, kau menghilang.
Berkali ku katakan, ya.. ini salahku. Tetapi belum cukup kah kau memberi sedikit rasa ini? rasa yang membuat kepala ini berkecimpung dalam alunan bait syair merdu, seakan terkaan bilah pedang terus menoreh luka yang teramat dalam. Tak cukupkah kau membuat ku terus bertanya. siapa dirimu? apa sebenarnya rasa itu sungguh ada? atau memang hanya bualan belaka?
Banyak hal yang memang ingin ku lakukan untuk mempertahankan jalinan suci ini. Tapi apalah arti sepasang sepatu jika memang sepatu tersebut hilang satu???
Dengan sangat jujur aku berucap, aku kecewa. Jika ada yang bertanya, apakah aku ingin bahagia?? tentu ku jawab YA! aku ingin bahagia, setiap manusia memang ingin selalu merasa bahagia.
Ku tengok lembaran putih berderet angka, yang diselingin rentetan huruf bertuliskan senin - minggu yang terpasang rapih di kamarku, aku berfikir. Ini umurku! sudah bukan saatnya aku bergelimat, mengucap kata - kata kasar dan menjadi seorang yang introvert hanya karena permasalahan seperti ini.
Sebagian berpendapat bahwa jenis hubungan seperti ini adalah yang dinanti - nanti. Ketika saling mengerti satu sama lain, fleksibilitas yang tinggi, dan rasa percaya yang tiada tara.
Hay kalian.. kalian tak mengerti rasa yang ku rasa. Tanpa kabar, tanpa semangat, tanpa motivasi, tanpa perhatian dan banyak tanpa - tanpa lainnya. Apakah kalian akan sanggup??
Seandainya saja, sedikit darimu bisa berubah seperti dulu..
Hal yang ku takutkan adalah ketika hati ini lemah. Ketika kekuatan itu berkurang. Ketika sel otak ini telah lelah berpikir dan ketika peri dalam hati ini tak lagi mampu menahan lonjakan emosi.
Tak ingin secepat itu ku ambil keputusan yang belum tentu jalan terbaik bagi hubungan ini.
Semua yang ku harapkan adalah sedikit perubahan darimu. Bukan.. bukan ku ingin menggurui akan jiwamu sendiri.
Tetapi.. ini aku, yang pernah menjadi perbincangan hebat ketika kau bersama teman - teman seperceritaanmu. Aku yang pernah menjadi kepentingan tersendiri dalam hidupmu.
Aku yang setidaknya pernah menjadi prioitas utamamu saat kau harus jauh dari pulau yang kita injak bersama. Aku yang sampai saat ini menjadi kekasihmu dalam status yang mungkin kau anggap tabu.
Sadarkah kau, aku disini???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar