Senin, 28 April 2014

WARNA ITU YA KALIAN..

Realita kehidupan yang sungguh membuat goresan grafik terindah.
Bagaimana tidak? ketika kehampaan bertemu dengan kebahagiaan yang menjadikan satu titik pacu dalam rangkaian hidup. Menderu bagai magma bergejolak yang bertegur-sapa kepada milyaran ton air laut.
Sunyi mendungus sepi seperti kereta tak berpenghuni, hanya ayunan kendali besi yang berbunyi bagai penuh misteri.
Banyak perbedaan dan beberapa kesamaan yang membuat kami menjadi nyaman. Kawan yang semula hanya bermula biasan perkataan "hai", kini menjadi tak berarti. Bukan tak berarti karna kami acuh tah acuh. Tetapi karena kami memang telah menelusup jauh dengan kesetaraan tema fantasi yang tanpa sadari kamu buat sendiri.
Hampir setiap orang yang tak mengenal kalian selalu memandang sinis akan tingkah absurd yang tercipta oleh gerakan mulut yang mengudara. Namun ya.. mereka memang belum tau kalian. Mereka belum mengenal kalian.
Ku akan perlihatkan keanehan dan kepiawaian mereka satu persatu, yang mungkin kalian akan mengenal mereka jika kuutarakan. Bagi kalian yang belum mengenal kalian bisa mendeskripsikannya sesuka hati dengan imajinasi kalian.
Akan kumulai.
*Berambut ikal, yang sering kalian sebut "mamih". Wanita ini terkadang terlihat sangat cablak, walau tak jarang ia memperlihatkan sisi keibuannya dengan dibarengi kebijaksanaan yang agung menjadikan semua orang ringkih (di matanya) ingin ia dampingi dan obati.
*Kode yang selalu ia lontarkan dan tingkah laku lugu tanpa rasa malu serta jawaban - jawaban yang menggunakan logika tinggi yang selalu ia jabarkan bahkan mungkin Albert Einstein pun tak pernah berpikir kearah sana. Perempuan ini khas dengan gaya kibasan rambut, dan tutur sapa yang lembut.
*Urusan marah-marah dan bikin orang sadar, dia jagonya. Banyak kesan mendalam pada orang ini, dan hanya dia yang mampu melakukan timbal balik ketika yang lain hanya menuntut untuk ku kepang pada tiap untai rambutnya. terimakasih :)
*Gadis manis yang dengan lugu nya berkata "itu kan kotor" , apalagi ditambah antusiasme toilet favoritnya yang berlokasi di toilet Pojok Gd.A lantai 1. Eh iya, terimakasih loh kotak maple nya hehe
*Agak males ngebahas dia sebenernya. Tapi orang ini yang selalu nemenin duduk berdua di depan kalau pulang naik angkt biru. Tingkah konyol dan kemasan yang benar-benar sempurna, membuat hari ini serasa selalu berwarna, bahkan saat hati ini mengalami kabut tebal. Terimakasih juga Bolpoin Maple nya
*Si tomboy berkulit gelap ini sih sukanya ngajakin nge-ceker atau nge-sego. Banyak hal yang bisa ku ambil darinya. Apalagi tatanan rambutnya yang menarik, hehe
*Cantik sih, tetapi banyak orang yang tertipu. Jika sudah kenal tingkahnya, ia bisa menjelma menjadi bundadara yang baik hati, bisa juga menjadi wanita yang bersahaja, ataupun wanita yang ringkih bergemelut rintik air di pipi.

Masih banyak pula para pejuang bersama yang membuat kehidupan ku bergejolak di kampus hijau tempat kami berpijak. Mulai dari para Alayers, Si Anak Orange, Si Anak Marketing, teman-teman lain yang tak bisa ku sebut semua dan sang kekasih tentunya.
Karena turut serta mereka aku berkembang, terlepas dari organisasi maupun dosen yang mengajari. Warna yang mereka berikan bukan main indah nya, kolaborasi yang menurutku mampu menjadi hiasan kuntum memori yang patut diingat di kemudian hari.
Tak banyak yang mampu ku ungkapkan, hanya rasa syukur mendalam yang mampu ku ucap.
Terimakasih telah menghadirkan mereka. Warna-warna baru di hidup yang akan bermetamorfosa menjadi suatu rangkaian gemelut rupa cantik ketika ku tatap jendela luar.
Terimakasih telah menjadi bagian dalam susunan kerangka masa depan ku.
Terimakasih kalian telah ada untuk mengisi corak baru dalam hidup berwarna ku.
TERIMAKASIH :)

Minggu, 27 April 2014

BERPIJAK PASTI

Meringkih terjal menuju raungan
Ketika memang malam tak lagi berimbun
Tersentak hati dimana telah  tergores embun
Yang menyelongsong jauh kepada buaian

Beratus dahaga kembali terjaga
Seperti rubik tanpa kesamaan warna
Terjalin lembut bingkai kasih sang juwita
Namun terpaut gemelut pria tak berjiwa

Kulihat mentari manakala tak berpenghuni
Tersirat bait berhias terik
Aku tak lagi mampu menginjak bumi
Kala nelangsa kembali menarik

Berada pada dahan yang bergelimpang
Seraya terpaan kuat sang gelombang
Tak mampu menahan, pasang bola ini kembali berair
Seperti berduduk karang berpeluk pasir

Tiba saat gumpalan gemuruh hitam
Menyeringai estetika tanpa daya hantam
Ku terus berpijak pasti
Pada karang lunak bak belati
Hingga mungkin raga ini mati
Dan luka tak lagi terbilah besi.



Selasa, 08 April 2014

Sadarkah Kau, Aku Disini???

Semuanya kini menjadi semakin berarti. Ketika memang kurasa dilema, saat pertama kali kau ungkap kata cinta. Hati ini tak berkesudahan berfikir dan memutar otak, dikala itu.
Namun kini semuanya berbeda. Saat ku rasa benar - benar berada pada jalur yang semestinya, kau menghilang. 
Berkali ku katakan, ya.. ini salahku. Tetapi belum cukup kah kau memberi sedikit rasa ini? rasa yang membuat kepala ini berkecimpung dalam alunan bait syair merdu, seakan terkaan bilah pedang terus menoreh luka yang teramat dalam. Tak cukupkah kau membuat ku terus bertanya. siapa dirimu? apa sebenarnya rasa itu sungguh ada? atau memang hanya bualan belaka?
Banyak hal yang memang ingin ku lakukan untuk mempertahankan jalinan suci ini. Tapi apalah arti sepasang sepatu jika memang sepatu tersebut hilang satu???
Dengan sangat jujur aku berucap, aku kecewa. Jika ada yang bertanya, apakah aku ingin bahagia?? tentu ku jawab YA! aku ingin bahagia, setiap manusia memang ingin selalu merasa bahagia.
Ku tengok lembaran putih berderet angka, yang diselingin rentetan huruf bertuliskan senin - minggu yang terpasang rapih di kamarku, aku berfikir. Ini umurku! sudah bukan saatnya aku bergelimat, mengucap kata - kata kasar dan menjadi seorang yang introvert hanya karena permasalahan seperti ini.
Sebagian berpendapat bahwa jenis hubungan seperti ini adalah yang dinanti - nanti. Ketika saling mengerti satu sama lain, fleksibilitas yang tinggi, dan rasa percaya yang tiada tara.
Hay kalian.. kalian tak mengerti rasa yang ku rasa. Tanpa kabar, tanpa semangat, tanpa motivasi, tanpa perhatian dan banyak tanpa - tanpa lainnya. Apakah kalian akan sanggup??

Seandainya saja, sedikit darimu bisa berubah seperti dulu..

Hal yang ku takutkan adalah ketika hati ini lemah. Ketika kekuatan itu berkurang. Ketika sel otak ini telah lelah berpikir dan ketika peri dalam hati ini tak lagi mampu menahan lonjakan emosi.
Tak ingin secepat itu ku ambil keputusan yang belum tentu jalan terbaik bagi hubungan ini.
Semua yang ku harapkan adalah sedikit perubahan darimu. Bukan.. bukan ku ingin menggurui akan jiwamu sendiri.
Tetapi.. ini aku, yang pernah menjadi perbincangan hebat ketika kau bersama teman - teman seperceritaanmu. Aku yang pernah menjadi kepentingan tersendiri dalam hidupmu.
Aku yang setidaknya pernah menjadi prioitas utamamu saat kau harus jauh dari pulau yang kita injak bersama. Aku yang sampai saat ini menjadi kekasihmu dalam status yang mungkin kau anggap tabu.
Sadarkah kau, aku disini???