Minggu, 01 Februari 2015

Inikah akhirnya?

Empatbelas bulan ku coba bertahan dengan segala rasa yang tersimpan di hati.
Aku bukan perempuan yang dengan mudah mengatakan iya. Begitu pula saat kau minta ku untuk mengisi bagian cerita di hidupmu.
Saat itu bukan ku tak memikirkan apa yang kau tawarkan, tetapi aku menunggu. Mungkin kau sedikit berpikir bahwa aku memutuskan begitu cepat. Namun sekali lagi, aku menunggu mu.

Kemudian saat yang kutunggu datang. Yaitu saat kau lontarkan perasaanmu ditempat yang tidak kuduga. Aku terkejut serta tersipu malu. Kau berani ucap kata itu. Sedikit dialog basa basi ku ucapkan, namun tetap pada akhirnya aku menggenggam jemarimu dan menerima perasaanmu padaku. Ya.. kita menjadi sepasang kekasih.

Banyak hal yang sudah kita lewatkan, dan berbagai masalah yang kita hadapi dengan kepala dingin. Tentu saja semua itu tak mudah kulupa.
Aku teringat saat belum lama waktu berselang kebelakang, di dalam mobil ketika kau mengantarku pulang, aku menangis.
Kronologinya saat kau tanpa sengaja memainkan lagu berjudul night changes pada audio mobilmu, tanpa sadar aku menangis tersedu. Kamu bertanya kenapa, tetapi tanpa menjawab justru aku malah memelukmu dengan erat.
Dan tahukah kau mengapa aku begitu? Saat dimana kau menghilang, lagu itulah yang kuputar terus menerus, lagu itulah yang menjadi soundtrack pada mimpiku saat bunga tidur itu menghadirkan dirimu di malam-malam suntukku.

Selasa, 25 November 2014

RINDU ADALAH LEGAL

Tepat pada hari ini ku sungguh tak mengerti apa yang terjadi.
Berawal dari sedikit ketakutan, hingga berujung pada sebuah kemarahan.
Kamu tidak melakukannya, hanya aku yang terlalu merasa bagai merpati yang memakan sisa roti. Bahkan
mereka tidak tahu, apakah roti tersebut ditujukan untuk nya atau memang hanya terjatuh kemudian tanpa
sadar mereka ais?


Mimpi malam tadi seperti menyiratkan ketakutan terbesarku. Kita hidup dalam satu dunia, dalam satu
retorika, dalam satu garis kehidupan, dalam satu jalinan, namun tidak dengan keyakinan. Dalam bayang semu kamu menjauh. Membayangkannya saja aku tak sanggup, apalagi menjalani?

Seperti kelam malam, aku terlalu naif bila tidak berkata cemburu pada bunga tidur ku digelap suntuk. Baju yang seringkali kamu gunakan dengan aksen warna sama dengan Tulip pertama yang ku dapat, selalu membuat pertanyaan besar. Tetapi justru semua itu terjawab pada gelagat ketidakpastian mimpi yang kulihat.
Memang alam fatamorgana tidak bisa dipercaya sepenuhnya, namun dalam alam seperti itu saja ku masih mampu berderai air mata. Entah apa yang mereka katakan, mungkin berlebihan atau mungkin keterlaluan, tetapi itu yang ku rasa.

Sambil memandang langit - langit kamar ku berpikir dan tersentak.
Bagaimana jika ku tak pernah bertanya tentang arah pulang mu dan meminta untuk diantarkan olehmu disaat kaki yang kupunya mengalami sedikit masalah? Apakah kau akan menawarkan itu terlebih dahulu?
Bagaimana jika kita tidak berada pada kelompok yang sama dan mengharuskan kita untuk menghabiskan waktu bersama? Apakah kau akan tetap merelakan waktumu untuk dihabiskan dengan ku?
Bagaimana jika ku tak membiarkan mu masuk pada dunia ku dan menolak kehadiran mu? Apakah kau akan tetap menjadi sebagian dari kisah hidupku?
Bagaimana jika ku tak mempunyai rasa yang sama terhadapmu dikala itu?
Apakah kau akan bersikeras mendekati dan mengejarku?
Dan.. Bagaimana jika saat itu aku menolak perasaan yang kau lontarkan kepadaku?
Apakah kita masih bisa tetap seperti dulu dan kamu bisa tersenyum bebas tanpa terbebani oleh hadirnya diriku di hidupmu?

Kau selalu berkata mudah dan apa yang kau jelaskan dengan amat jelas selalu membuatku mengangguk.
Mungkin ini memang yang sudah kita pilih, bahkan terlalu jauh jika digambarkan dengan banyak suasana. Namun terkadang, aku masih sangat membutuhkan sosokmu. Figur itu. Nasihat itu. Semangat itu.
Berkali ku ingin luapkan bahwa aku butuh kamu, tetapi berkali pula ku harus menunggu untuk hal itu.
Bagai sampan yang tak ingin kehilangan dayung, takut akan terombang - ambing digenangan kenestapaan.
Hal itu menyadarkan ku bahwa aku takut kehilangan mu, dan saat ini.. dimana aku menulis uraian hati ku, aku sangat merindumu..

22:25

25 Nopember 2014

Di Kesunyian Malam

E.R.L

Selasa, 09 September 2014

KETIKA HARI JADI KU MENJADI HARI YANG TAK PERNAH MEMBUAT AKU JADI

Pada hari ini sembilan september 2014 usiaku genap menjadi 20 tahun.

Entah.. perasaan seperti apa yang harus aku tunjukkan. Ketika pada satu sisi aku amat sangat senang karenaa waaahhh aku sudah berada pada angka dua!!! Dan di sisi lain aku amat menjadi sedih, karena terlalu banyak mimpi yang menghiasi tidur nyenyak ku, namun sampai saat ini pun belum ku temui titik terang mengenai mimpi tersebut.

Aku yang terlalu menggembar - gemborkan mimpi yang ku punya. Tetapi tak sedikitpun aku berusaha mewujudkannya. Aku hanya berani bermimpi, namun tak berani mengambil langkah kecil untuk memulai.

Pada hari ini aku sungguh menyesal telah membuang waktu yang kupunya hanya untuk kesenangan semata, tamlnpa merencanakan bagaimana mimpi ku dapat terealisasikan. Aku menyesal. Dan hari ini adalah hari ulang tahun ku yang benar - benar ku anggap menghabiskan waktu. Karna aku tak ingin rasa ini kembali terulang KETIKA AKU MENGINJAK UMUR 21 NANTI. TAK AKAN!! :)

Kamis, 28 Agustus 2014

Pervynine

Hi.. namaku Katira Lawster..
Aku hidup dengan 3 saudari ku dan satu ayah bernama Barn Lawster. Ketika kecil, aku bermimpi untuk menjadi sang legendaris, ketika ku terbaring dalam perapian dan semua insan berpakaian hitam mengelilingi ku yang sengaja hadir dalam upacara kematian ku, mengenang seluruh jasaku, kemudian aku menjadi sorotan seluruh penjuru dunia yang berlinang kesedihan karena kehilanganku.

 Kala itu mentari keemasan yang bersinar sangat terik, aku berlari mengejar ketertinggalan kereta. "auuu!! maaf ini salahku, aku hampir tertinggal kereta." Katira menabrak seorang perempuan yang berdiri dengan dagu yang di tanggakkan. "kamu tau ini jam berapa? dan seandainya kamu terlambat, akulah yang menjadi santapan kejam ibu Tracy. Paham!!!" Teriak perempuan yang mengenakan seragam universitas Pervynine tingkat II. "oh.. aku sangat tahu, maafkan aku Nevesta, dan aku takkan mengulanginya lagi" ucap Katira.

Berjalan memasuki lorong kereta yang amat sesak dipenuhi murid - murid baru, Katira pun duduk diantara murid gelar Voicua dan murid gelar Nolocter. Ketika perempuan berumur 16 tahun ini harusnya berada pada kumpulan manusia bergelar Unilarious, dimana itu akan membawa dirinya pada sebuah perseteruan yang terjadi di perbatasan tempat tinggal mereka dengan keberadaan makhluk indah bernama Freydesch yang tinggal pada dataran luas bernama Qendra. "hi.. nyonya Lawster?" tanya seorang pria berbola mata merah bata kepada Kate (begitu biasa Katira dipanggil). "oh hi.. Theo Bravlingston" Kate membalas dengan senyuman.
"lihat sekarang dirimu Kate! begitu cantik dan menawan dengan rambut pirang mu yang terjuntai halus. oow..!! tapi mengapa tubuhmu terlihat begitu gemuk?" tanya Theo. "terimakasih tuan Bravelingston atas pujian anda. Tetapi tubuhku menggemuk hanya karena memakai jaket ini." Kate berkata sambil membuka mantel berbulu tebal yang menyelimuti dirinya. "Lihat!! aku tidak seburuk itu bukan?" Sambar Kate. "sungguh kau terlihat seperti ibu mu Kate" balas Theo. "sekali lagi kau menyebut kata ibu dihadapanku, mati kau!!" Kate berbisik kejam, dan berjalan menjauhi Theo sambil memalingkan wajahnya dengan berhias mata yang tajam.

Sesampainya di gedung putih dengan sembilan buah menara yang tinggi menjulang, berhiaskan lantai perak dan ornamen - ornamen khas Pervynine, murid baru pun dituntun untuk memasuki aula megah di dalam gedung yang mereka sebut Silver Floor. 
"perhatian!! selamat datang kepada seluruh murid baru. Aku, Tracy Warmth akan menunjukkan gelar yang akan kalian ambil. Lalu silahkan kalian duduk dan bergabung." Guru kedisiplinan berkata. "dan kepada kalian para senior tingkat II sampai IV, dilarang keras melakukan tindak memalukan." sambung nyonya Warmth. 
"dari sebelah kanan! Voicua, Filstuff, Gylphim, Nolocter, Unilarious, Petygreen, Aquatryg, Wonlead, dan yang terakhir adalah Qendraunt.
Pada era pemerintahan raja Grendra V, diantara dua dataran hidup rukun. Banyak dari mereka yang menikah antara kaum Human dan Freydesch hingga menghasilkan keturunan berdarah campuran.
Tetapi setelah penghianatan yang dilakukan oleh raja Qendra ke IV yang bernama Shylanter kepada bangsa Human, perdamaian tersebut dalam sekejap berubah dengan pertumpahan darah. Ketamakan Shylanter yang ingin menguasai kedua negeri, menyebabkan kematian Grendra V, dan rakyat Pervy dibuat murka olehnya. Dengan tidak tinggal diam, maka rakyat Pervy membuat sembilan gelar untuk penerus mereka ambil dan kembangkan.
yang pertama ada Voicua, gelar ini mempelajari warna dari suara yang dihasilkan, sehingga suara menjadi inti kekuatan dari gelar tersebut. Yang ke dua ada Filstuff. Para muda yang mengambil gelar ini adalah yang biasanya memiliki sifat cenderung tertutup. Mereka memiliki kekuatan dengan mengendalikan pikiran semua kaum, termasuk kaum Freydesch. Ke tiga adalah gelar Gylphim. Mereka meramalkan semua yang akan terjadi dan dituangkan dengan gambar - gambar yang mereka fantasikan di sederetan jalan - jalan di negeri Pervy. Kemudian yang ke empat adalah gelar Nolocter, mereka merancang persenjataan mekanik, dengan terknologi terkini, termasuk transportasi hologram. Yang ke lima adalah gelar Unilarious. Gelar ini berkekuatan pada seluruh aspek yang ada di alam semesta. Ke enam adalah gelar Petygreen. Para muda kaum ini dituntut untuk selalu mengembangkan berbagai jenis tanaman dan ekosistem yang natural ditengah krisis udara yang melanda Pervy. Gelar ini juga berperan penting bagi kesehatan di Pervy, karna para dokter Pervy muncul dari Gelar ini. Tujuh ada Gelar Aquatryg, para pemanggil air ini adalah yang biasanya amat periang. Para kaum Human sangat menyukai air dan hujan yang turun. Kekuatan mereka juga bersumber pada kejernihan air yang mereka temui. Delapan adalah Wonlead, biasanya adalah mereka yang suka sekali dunia kepemimpinan. Para pemerintah negeri Pervy juga berasal dari gelar ini, dan mereka dapat dengan sangat jeli membaca situasi baik di dalam maupun di luar Pervy. Yang terakhir adalah gelar Qendraunt. Gelar ini baru terbentuk pada tahun raja Grendra VI. Mereka mempelajari titik lemah pada kaum Freynesch, mereka juga mampu dengan mudah melumpuhkan kaum Freynesch walau hanya dengan ucapan.

........~~

Rabu, 27 Agustus 2014

KISS THE RAIN








I often close my eyes

And I can see u smile
U reach out for my hand 
And I'm woken from my dream
Altough your heart is mine
It's hollow inside
I never had your love, and I never will..




And every night
I lie awake
Thinking maybe U love me
Like I've always loved U
But how can U love me
Like I love U when
U can't even look me
Sraight in my eyes..

I've never felt this way
To be so in love
To have someone there
Yet feel so alone
Aren't U supposed to be
The one to wipe my tears
The one to say that U
Would never leave..

The waters calm and still
My reflection is there
I see U holding me
But then U disappear
All that is left of u
Is a memory
On that only, exists in my dreams..

I don't know what hurts U
But I can feel it too
And it just hurt so much
To know that I can't do a thing
And deep down in my heart
Somehow I just know
To no matter what
I'll always love U..

So why am I still here in the rain..

Jumat, 15 Agustus 2014

D-1 Independent Day

Terjatuh dalam keadaan seperti ini.
Degup jantung yang terus berdetak, cepat dan semakin cepat.
Dikala mulai menjadi panitia di pendidikan dan latihan, ikut menyeleksi, melatih hingga pada hari ini dimana aku menulis sudah menapaki waktu h-1 hari penting itu.
Menjadi bagian dari Paskibraka 2014 memang awalnya terlihat mudah, tetapi semakin hari permasalahan pun silih berganti.
Ya Allah..
Untuk saat ini aku hanya ingin adik - adik ku diberi keberhasilan atas apa yang telah mereka perjuangkan, diberikan kelancaran dan kesehatan untuk semua pihak yang terlibat. Hingga saat nya nanti, saat dimana mereka dapat menangis terharu karena euphoria keberhasilan, dan kami para team pelatih juga seluruh perangkat dapan berangkul bersama seraya mengucap syukur keberhasilan yang terpampang di seluruh penjuru Indonesia saat Pengibaran ataupun Gelar Senja Bendera copy Pusaka Merah Putih pada 17 Agustus 2014 esok.

Amin..

Do'a kami menyertai kalian, adik.. :)

Selasa, 12 Agustus 2014

Bagai Lentera dalam Labirin Kelam


Banyak cerita baru yang ingin ku bagi. Aku senang, ketika kini kamu telah sedikit menjadi seperti dulu. 

Aku senang, ketika kamu seolah berkata kasar saat memarahiku karena ulah yang kubuat sendiri. 

Aku senang, ketika kamu menghiburku dengan caramu, walau hanya sekedar melapor potongan rambut barumu dengan raut muka aneh yang membuatku tertawa geli.

Aku senang, ketika kamu menggenggam tangan ini kemudian mengijinkanku untuk membantumu dalam mengoper gigi mobil yang kita kendarai.

Aku senang, ketika jauh kita melangkah hanya untuk menyantap makan siang berdua.

Aku senang, ketika malam kamu masih sempat membalas pesan singkat itu, walau hanya sekedar chit chat tanpa arti, tetapi sungguh membuatku bahagia.

Aku senang, ketika kamu kembali memetik senar gitarmu dan bernyanyi dengan ejaan dan lirik yang sungguh amat sangat tidak sesuai.

Aku senang, ketika berpura - pura menatap lurus padahal aku tahu bahwa kamu disana pada saat yang sama sedang memperhatikan diriku yang duduk berdiam.

Aku senang, ketika kamu menggodaku hingga menangis, kemudian kamu tersenyum tulus dan mengulurkan tanganmu untuk membantuku  berdiri.

Aku senang, ketika kamu bertingkah seperti anak laki - laki manja. 

Walau dalam wajah tertunduk malu, tetapi dalam hatiku sangat senang bisa melihatmu tak merasa malu menunjukkan sikap kekanakanmu dihadapanku.

Sungguh benar kamu yang dapat melakukan itu semua saat ini, menyentuh hatiku hingga ke pusat, membuatku melupakan masa lalu yang dulu pernah sempat aku berpikir takkan sanggup ku untuk melupakannya.

Tetapi tidak! kamu yang merubah semua paradigma ku, kamu yang saat itu diberikan tuhan untuk membantuku berjalan dan keluar dari labirin hati terdahulu. 

Tak pernah kumengerti mengapa sampai sejauh ini rasa itu tumbuh. 

Walau ku tahu hubungan yang kita bina terlampau sangat jauh. 

Bukan jarak yang menjadi penghalang, bukan pula waktu yang membuat kita sangat terbatas dalam berjumpa. Tetapi perbedaan itu, kamu pun pasti mengetahuinya.

Tak banyak harapanku jika dalam senggang waktu teringat akan perbedaan yang kita miliki, walau aku dan kamu saling mencintai, tetapi kita tahu apa yang sudah kita pilih. Kita pun sudah sama - sama tahu bagaimana ini akan berakhir.

Biar waktu yang menjawab semuanya, karna aku yakin ini bukan hanya menjadi problematika kita berdua.
Jika memang seandainya saat itu benar - benar tiba, aku hanya ingin kamu tahu, bahwa rasa yang kumiliki bukan hanya sekedar kata - kata indah seperti tulisan - tulisan ku sebelumnya.

Bukan hanya sekedar penghias hari - hari yang belum tentu berarti. 

Bukan hanya sekedar lantunan beberapa lagu yang kucipta atas dasar inspirasi dari dirimu.

Tetapi rasa ini lebih dari sekedar barisan air mata, do'a dan perjuangan untuk menjadikan diriku lebih baik, agar dapat mengimbangi dirimu dan menebus kesalahanku yang telah menyia-nyiakan perhatian besar mu dimasa dahulu. 

Karena kamu lentera jiwa yang telah memanduku untuk keluar dari kelam nya labirin masa lalu dengan berbagai cara indah mu yang sungguh jarang kutemui sebelumnya. :)